Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penetilian postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan. Metode penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Perbedaan mendasar dari metode penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian kualitatif yaitu terletak pada strategi dasar penelitiannya.
Penelitian kuantitatif dipandang sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan
deduktif, sedangkan penelitian kualitatif bersifat eksploratoris dan induktif. Menurut Sugiyono, Ada beberapa perbedaan
antara penelitian kuanlitatif dan penelitian kualitatif dipandang dari beberapa
aspek, yaitu yaitu perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian.
a. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah
pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif
meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
Aksioma Dasar
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
Sifat realitas
|
Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
|
Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
|
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
|
Sebab-akibat (kausal)
|
Timbal-balik
|
Kemungkinan generalisasi
|
Cenderung membuat generalisasi
|
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
|
Peranan nilai
|
Cenderung bebas nilai
|
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data
|
·
Sifat realitas : Dalam penelitian kuantitaif realitas
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indra,
dapat dikategorikan menurut jenis, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat
diukur, dan diverifikasi. Dengan demikian, penelit idapat menentukan hanya
beberapavariabel saja dari objek yang diteliti dan kemudian dapat membuat
instrumen untuk mengukurnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, suatu
realitas atau objek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam
beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang suatu objek sebagai sesuatu
yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan intepretasi terhadap gejala yang
diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari objek itu mempunyai
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
·
Hubunhan peneliti dengan yang diteliti : Dalam penelitian kuantitatif hubungan antara peneliti
dengan yang diteliti bersifat independen. Dengan menggunakan angket maka
peneliti hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden yang
memberikan data. Sedangkan penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang
digunakan observasi dan wawancara maka peneliti harus mengenal betul siapa yang
diteliti.
·
Hubungan antar variabel : Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel
terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam
penelitianya ada variabel independen dan dependen. Dari variabel tersebut
selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap
variabrl dependen. Dalam penelitian kualitatif bersifat holistik dan menekankan
pada proses, maka penelitian kualitatif melihat hubungan variabel pada obyek
yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruh.
·
Kemungkinan Generalisasi : Pada umumya peneliti kuantitatif lebih menekankan pada
keluasan informasi (bukan kejelasan) sehingga metode ini cocok digunakan untuk
populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Data yang diteliti adalah
data sampel yang diambil dari populasi dengan teknik random. Penelitian
kualitatif tidan menggunakan generalisasi tetapi lebih menekankan pada
kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna.
·
Peranan Nilai : Dalam penelitian kuantitatif, peneliti tidak berinteraksi
dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa
peneliti karena bersifat bebas nilai, jadi peneliti menjaga jarak agar
data yang diperoleh obyektif.Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan
data terjadi interaksi antara peneliti dengan yang diteliti. Dalam interaksi
inti baik peneliti maupun yang diteliti memiliki latar belakang, pandangan,
keyakinan, nilai-nilai, kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda sehingga
dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai
masing-masing.
b. Proses
penelitian
Penelitian
kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti. Masalah
harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris, sehingga
peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai refrensi. Selanjutnya
masalah dirumuskan secara spesifik. Untuk menjawab masalah yang bersifat
sementara (hipotesis) maka, peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang
relevan. Kemudian untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode/
strategi/ pendekatan/ desain penelitian yang sesuai. Setelah metode penelitian
yang sesuai dipilih maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Dan
hendaknya instrumen penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan
realiabilitasnya. Pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dilakukan pada
objek tertentu baik populasi maupun sampel. Jika peneliti akan membuat
generalisasi terhadap temuanya, maka sampel yang diambil harus respensif
(mewakili). Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisi untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis. Dalam analisis akan ditemukan apakah
hipotesis ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan
hipotesis yang dajukan atau tidak. Kesimpulanya berdasarkan metode penelitian
kuantitatif maka penelitian ini bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelas,
mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, pengumpulan data, analis
data, serta kesimpulan dan saran.
Sedangkan proses penelitian kualitatif adalah penelitian yang belum
memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki
lapangan/objek penelitian. Setelah memasuki objek penelitian tahap awal
peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada ditempat itu , masih
bersifat umum. Baru ketika pada proses penelitian tahap ke dua yang disebut
sebagai tahap reduksi/fokus, peneliti akan memilih mana data yang menarik
penting, berguna, dan baru. Selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori
yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Tahap selanjutnya atau tahap ke tiga
dalam penelitian kualitatif adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti
menguraikan fokus menjadi lebih rinci. Kemudian peneliti melakukan analis yang
mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka selanjutnya peneliti
dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi
sebuah pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.
c.
Karakteristik
penelitian
No
|
Penelitian
Kuantitatif
|
Penelitian
Kualitatif
|
1
|
DESAIN
- spesifik, jelas, rinci ditentukan secara mantap sejak awal menjadi pegangan langkah demi langkah
|
DESAIN
- Umum
- fleksibel
- berkembang dan
muncul dalam proses penelitian
|
2
|
TUJUAN
- menunjukkan
hubungan antar valiabel
- menguji teori
- mencari
generalisasi yang mempunyai nilai produktif
|
TUJUAN
- menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
- meemukan teori menggambarkan realitas yang
kompleks memperoleh pemahaman makna
|
3
|
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- kuisioner
- observasi dan
wawancara terstruktur
|
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- participant
observation in depth interview
- dokumentasi
- triangulasi
|
4
|
INSTRUMEN PENELITIAN
- test, angket,
wawancara terstruktur
- instrument yang
telah terstandar
|
INSTRUMEN PENELITIAN
- peneliti
sebagai instrument(human instrument)
- buku catatan,
tape recorder, camera, handycam, dan lainnya
|
5
|
DATA
- kuantitatif
hasil pengukuran variable yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
|
DATA
- kuisioner
- deskriptif
kualitatif
- dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan
tindakan responden, dokumen dan lain-lain
|
6
|
SAMPEL
- besar
- representative
- sedapat mungkin
random
- ditentukan
sejak awal
|
SAMPEL
- kecil
- tidak
representative
- purposive,
snowball
- berkembang
selama proses penelitian
|
7
|
ANALISIS
- setelah selesai pengumpulan data deduktif
- menggunakan
statisik untuk menguji hipotesis
|
ANALISIS
- terus menerus
sejak awal sampai akhir penelitian induktif
m
mencari pola, model, thema, teori
|
8
|
HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN
- dibuat
berjarak, bahkan sering tanpa kontak agar objektif
- kedudukan peneliti
lebih tinggi dari responden
- jangka pendek
sampai hipotesis dapat dibuktikan
|
HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN
- empati, akrab,
supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
- kedudukan sama
bahkan sebagai guru, konsultan
- jangka lama,
sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
|
9
|
USULAN DESAIN
- luas dan rinci
- literature yang
berhubungan dengan masalah, dan variable yang diteliti
- prosedur yang spesifik dan rinci data-datanya
- masalah
dirumuskan dengan spesifik dan jelas
- hipotesis
dirumuskan dengan jelas
- ditulis secara
rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
|
USULAN DESAIN
- singkat, umum,
bersifat sementara
- literature yang
digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
- prosedur
bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
- masalah bersifat sementara dan akan ditemukan
setelah studi pendahuluan
- tidak
dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
- focus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari penelitian
|
10
|
KAPAN PENELITIAN DIANGGAP SELESAI?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat
diselesaikan
|
KAPAN PENELITIAN DIANGGAP SELESAI?
Setelah tidak ada data yang dianggap
baru/jenuh
|
11
|
KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL PENELITIAN
Pengujian validitas dan realibilitas instrumen
|
KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL PENELITIAN
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses
dan hasil penelitian
|
2. Judul penelitian
kualitatif
A.
Cara Belajar Siswa Dalam Menghadapi Ulangan Harian
B.
Peran Guru Kelas Sebagai Motivator Bagi Siswa
C. Metode
Pembelajaran yang Efektif Untuk Pembelajaran Membaca di Kelas Rendah
D. Cara Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa
SD
E. Presepsi Siswa Terhadap Peran Pengawas Ujian
3. Penelitian Eksperimen
A.
Judul
Penelitian Eksperimen:
Pengaruh Variasi
Mengajar Guru Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas
V Di SDN 1 Denasri Wetan Batang
B.
Variabel
·
Variabel
Bebas: Variasi Mengajar Guru
·
Variabel
Terikat: Minat Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa
C.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis 1
Ha : Ada hubungan
variasi mengajar guru terhadap minat dan hasil belajar Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas 5 Di SDN Denasri Wetan 1 Batang.
Ho : Tidak ada
hubungan variasi mengajar guru terhadap minat dan hasil belajar Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas 5 Di SDN Denasri Wetan 1 Batang.
Ha :ρ= 0
Ho : ρ ≠ 0
Hipotesis 2
Ho :
Tidak lebih baik Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas V Di SDN Denasri Wetan 1 Batang menggunakan variasi mengajar
Ha :
Lebih baik Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas V Di SDN Denasri Wetan 1 Batang menggunakan variasi mengajar
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 >µ2
D.
Sampel
penelitian
Populasi di
dalam penelitian adalah
seluruh siswa kelas
V SDN 1 Denasri Wetan
Batang. Sampel yang
digunakan pada penelitian
ini adalah seluruh
siswa yang terdapat pada kelas V B dan V C yang dipilih secara acak.
Kelas
Eksperimen: Kelas V B
Kelas Kontrol :
Kelas V C
E.
Prosedur
dan desain penelitian
Prosedur Penelitian
1. Mengenali masalah
2.
Mengidentifikasi dan memberi batasan
masalah
3. Merumuskan hipotesis
masalah, membuat definisi istilah penting dan variabel
4. Memilih variabel
eksperimen
5. Membuat rancana eksperimen
sebagai berikut:
·
Mengenali semua variabel non eksperimen dan
metode kontrol
·
Memilih subyek yang mewakili populasi dan
menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kendali
·
Memilih dan menyahihkan instrumen untuk
mengukur kinerja
·
Membuat prosedur pengumpulan dan analisis
data
·
Menentukan dan menyahihkan sifat eksperimen
·
Menentukan kajian eksperimen ( pilot
studies ) untuk memeriksa prosedur
·
Menyatakan hipotesis statistik dan
hipotesis nol
6. Melakukan eksperimen,
mencakup langkah-langkah berikut:
·
Mencatat hasil pra-uji terhap kelompok
eksperimen dan kendali
·
Mencatat hasil eksperimen terhadaap
kelompok eksperimen
·
Mencatat hasil Pasca-uji kelompok
eksperimen dan kendali
7.
Mengurangi data mentah untuk memungkinkan
kajian terhadap efek eksperimen yang diduga ada
8.
Menguji Signifikasi
Desain Penelitian
Desain penelitian menggunakan Quasi
Experimental Design, pemilihan desain ini disebabkan peneliti tidak mampu
mengontrol secara ketat masuknya pengaruh variabel-variabel luar.Lalu dengan
bentuk Nonequivalent Control Group Design.
Sugiyono (2012: 79) mengungkapkan bahwa “nonequivalent
control group design hampir sama dengan pretest-posttest
control group design pada true
experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random”. Gambarannya yaitu:
O1 X O2
…………………………….
O3 O4
Keterangan:
O1 = kondisi awal (sebanding dengan kelas kontrol)
X =
menunjukkan perlakuan yang akan diuji
O3 = kelompok kontrol / pembanding sebelum perlakuan
O2 = kondisi akhir setelah perlakuan
O4 = kondisi akhir kelompok kontrol tanpa perlakuan
Kedua kelas tersebut sudah memenuhi
syarat dilakukan penelitian eksperimen dari berbagai aspek, seperti ruang kelas
yang memadai, fasilitas yang lengkap, dan pengajar yang berpendidikan lulusan
S1. Pada penelitian desain ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variasi
mengajar guru terdapap minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas 5 di SDN Denasri Wetan 1 Batang diterapkan pada kelas eksperimen,
sedangkan kelas kontrol menerapkan pembelajaran dengan guru tidak menggunakan
variasi mengajar atau hanya menggunakan pembelajaran konvesional. Pada tahap
pertama kelas eksperimen dan kontrol mendapat perlakuan yang sama yaitu
pelaksanaan tes awal. Kemudian melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada
kedua kelas tersebut. Kelompok pertama (kelas eksperimen) diberi perlakuan
dengan menggunakan variasi mengajar oleh guru dengan penggunaan variasi media,
gaya mengajar guru, maupun variasi metode sedangkan kelompok kedua (kelas
kontrol) tidak diberi perlakuan.Tes akhir dilaksanakan pada saat akhir
pembelajaran untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat dan hasil belajar
antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak. Jadi, pengaruh variasi
mengajar guru terhadap minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas 5 di SDN 1 Denasri Wetan, yaitu (O2 - O1) – (O4
– O3).
F.
Analisis
hasil penelitian
1.
Deskripsi
Data
Penelitian yang dilaksanakan merupakan
penelitian eksperimen untuk menguji apakah Variasi Mengajar dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar siswa kelas V SDN Denasri Wetan 1 Batang pada mata pelajaran
IPA . Data yang digunakan yaitu data hasil belajar siswa kelas V B SDN Denasri
Wetan 1 Batang sebagai kelas eksperimenl dan kelas V C SDN Denasri Wetan 1
Batang sebagai kelas Kontrol.
2.
Uji
Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis data dalam
penelitian ini, baik untuk menguji normalitas maupun homogenitas.
a.
Uji
Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk
mengetahui persebaran datanya dalam kurva. Jika persebarannya merata, maka data
tersebut berdistribusi normal, maka analisis pengujian menggunakan statistik
parametris, yang dalam hal ini independent
samples t test.Jika data berdistribusi tidak normal, maka pengujian
analisisnya menggunakan rumus U Mann
Whitney.
b.
Uji
Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk
mengetahui rumus uji t mana yang akan digunakan. Jika data dinyatakan homogeny,
maka uji t menggunakan Equal Variances
Assumed.Jika varians berbeda, maka menggunakan Equal Variances Not Assumed.Uji homogenitas dapat dilakukan apabila
kelompok data tersebut dalam distribusi normal.
3.
Analisis
Akhir
Analisis akhir merupakan analisis yang
digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan rumusan hipotesis
pada pembahasan sebelumnya, disebutkan bahwa ada atau tidak adanya peningkatan
kemampuan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, setelah adanya perlakuan
menggunakan Variasi mengajara yang dilakukan guru pada kelas eksperimen, serta tidak
diberikan variasi mengajar (pembelajaran konvensional) pada kelas kontrol. Oleh
karena itu, analisis yang digunakan adalah analisis komparatif (membandingkan).
Jika data berdistribusi normal, komparatif dua sampel, serta bentuk datanya
rasio, maka dalam menguji hipotesisnya menggunakan uji statistik Independent Samples t Test. Jika data
berdistribusi tidak normal, maka uji hipotesisnya menggunakan U Mann Whitney Test. Pada selanjutnya,
apabila hasil uji hipotesis dengan Independent
Samples t Test membuktikan adanya perbedaan peningkatan kemampuan pada
kedua kelompok tersebut, maka dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh
Variasi Mengajar yang dilakukan oleh guru.
SUMBER :
Sugiyono.
2015. Metode Penelitian Kombinasi.
Bandung: Alfabeta CV.
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan :
Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar